Author: Mutiara di lintasan
•Jumat, Maret 12, 2010


Bagaimana cara yang tepat dalam mendidik anak? Pertanyaan itu adalah paling dasar ingin diketahui orang tua, calon orang tua dan yang berkecimpung di pendidikan anak.

Praktisi terkenal Ayah Edy menilai dalam mendidik anak pada saat ini prakteknya masih dilakukan dengan cara tradisi turun temurun. Caranya dengan mempraktekkan apa yang telah diterima oleh pengajar ketika masih anak-anak.

Para pengajar berfikir dengan cara itu hasilnya juga baik dengan merujuk pada diri sendiri. Tetapi kadang kala, cara mendidik anak seperti ini tak jarang buntu terutama saat menemui kondisi atau keadaan yang tidak ditemukan di masa dulu.

“Contoh yang gampang adalah serbuan produk teknologi tinggi seperti telepon selular, komputer, dan konsol game. Produk-produk tersebut adalah produk hasil teknologi baru yang tentu saja bahkan tidak pernah dipergunakan oleh para orang tua atau para pengajar ketika masih anak-anak. Apakah produk baru tersebut baik untuk anak? Atau apakah produk tersebut malah membawa dampak buruk bagi anak? Jawabannya belum tentu sedangkan dunia akan terus menghasilkan produk-produk teknologi baru,” katanya.

Selain itu banyak orang tua atau pengajar yang menerapkan cara menghukum dan memberi hadiah (reward and punishment). Cara klasik itu sering disebut terbukti efektif menembus batas generasi.

“Namun sayangnya dalam praktek, yang memberi hukuman atau hadiah tidak mengetahui cara memberi hukuman/hadiah yang tepat, waktu memberi hukuman/hadiah yang tepat, dan bentuk hukuman/hadiah yang tepat. Sehingga akhirnya hasil yang didapatkan malah jauh dari harapan. Kasih sayang malah berujung pada pemanjaan. Dan peringatan menjadi kemarahan,” jelasnya.

Ia menjelaskan pendidikan anak adalah mutlak tanggung jawab dari orang tua. Dan mendidik anak seharusnya bukan asal didik tapi harus tepat. “Banyak praktisi yang telah membuktikan bahwa dengan cara mendidik yang tepat, sebenarnya keluarga yang harmonis dan bahagia bukanlah impian kosong,” kata Ayah Edy.

Menurutnya mendidik anak dengan tepat adalah dengan membangun pengertian dan kesadaran pada anak-anak sehingga mereka tidak selalu mengulang kesalahan yang sama.

Bagi orang tua atau pengajar, yang diperlukan untuk membangun keluarga selain kasih sayang dan tanggung jawab adalah semangat untuk belajar dan berubah ke arah yang lebih baik demi keluarga, kata Ayah Edy yang juga akan melakukan Parenting Seminar pada 14 Maret 2010 di Hotel JW Marriot Medan. [*]

Dapatkan berita populer pilihan Anda gratis setiap pagi disini atau akses mobile langsung http://M.inilah.com via ponsel dan Blackberry !
This entry was posted on Jumat, Maret 12, 2010 and is filed under . You can follow any responses to this entry through the RSS 2.0 feed. You can leave a response, or trackback from your own site.

0 komentar: